Minggu, 05 Juli 2009

Pengalamatan Logical, Relative dan Physical

Pengalamatan Phyical
Pada meode pengalamatan memori secara fisik,alamat yang ditulis pada kode instruksi program hasil kompilasi merupakan alamat fisik memory utama yang sesungguhnya. Konsekuensinya adalah pada saat penyalinan image proses ke memori utama, maka kode instruksi dan data program harus disalin pada posisi yang sesuai dengan referensi tersebut. Pada saat eksekusi, prosesor akan memproses alamat pada kode instruksi program secara langsung tanpa melakukan translasi alamat memori.
Pengalamatan Relative
Pengalamatan relative terutama digunakan pada sistem yang menggunakan alokasi memori berurut, dimana keseluruhan image proses harus terletak di satu area memori yang utuh.
Alamat pada kode instruksi program merupakan alamat relatif(offset) terhadap posisi awal program. Pada saat image proses dari program tersebut disalin atau dialokasikan ke memori utama, alamat awal memorinya dicatat ke suatu register alokasi. Pada saat eksekusi, pemgaksesan alamatakan ditranslasi dengan menjumlahkan alamat referenai pada instruksi dengan isi registrasi alokasi untuk mendapatkan alamat fisik memori yang akan benar-benar diakses. Umumnya proses translasi ini dilakukan menggunakan perangkat keras khusus yang disebut dengan MMU(Memory Management Unit).
Pengalamatan logical
Pada pengalamatan secara logika, alamat yang ada pada kode program merupakan suatu alamat logika yang masih perlu diterjemahkan atau ditranslasikan kealamat fisik memori utama pada saat eksekusi. Umumnya , translasi almat untuk pengalamatannya secara logika terjadi pada saat eksekusi.
Kelebihan pengalamatan ini adalah relokasi program dapat dilakukan secara fleksibel, bahkan ruang atau kapasitas alamat logika program dapat lebih besar dari kapasitas fisik memori utama. Misalnya program dapat menggunakan ruang alamat logika sebesar 2Giga, sedangkan emori utama fisik di mana program tersebut dijalankan hanya memiliki kapasitas 256 Mega

Tidak ada komentar:

Posting Komentar